Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

International Biodiversity Conference in Jayapura, Papua - Indonesia, 11-14 November 2009, The First International Conference in Jayapura, Papua - Indonesia with theme " Working together for sustainable development in Tanah Papua for our future " sub theme “Protect Biodiversity, Protect our Life”. Ayo Kita Sukseskan Acara Konferensi Bertaraf International Tentang Keragaman Hayati Papua di Jayapura, Papua. Tema Acara " Bekerja bersama-sama bagi pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua demi masa depan kita " Acara ini terlaksana atas kerjasama Pemda Provinsi Papua, Pemda Provinsi Papua Barat, Conservation International Indonesia dan WWF Indonesia Region Sahul Papua

AYO KITA DUKUNG : KONFERENSI INTERNASIONAL KERAGAMAN BUDAYA PAPUA, 8-11 NOPEMBER 2010

AYO KITA DUKUNG : KONFERENSI INTERNASIONAL KERAGAMAN BUDAYA PAPUA, 8-11 NOPEMBER 2010
Akan diselenggarakan Konferensi Internasional Kedua di Jayapura, Papua - Indonesia tentang "Konferensi Internasional Keragaman Budaya Papua dalam Keragaman Kebudayaan Indonesia " tanggal 8-11 Nopember 2010 bertempat di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Jln.Soa Siu, Jayapura-Papua. Bagi Anda yang tertarik mengetahui informasinya dan ingin ikut serta pada acara tersebut silahkan kunjungi Website di www.icpcd.org


Sabtu, 29 Agustus 2009

Abstract : Pemantauan Migrasi Penyu yang bertelur di Bentang Laut Kepala Burung Papua Barat, by Barnabas Wurlianty

Pemantauan Migrasi Penyu yang bertelur di Bentang Laut Kepala Burung Papua Barat
by Barnabas Wurlianty (WWF-Indonesia,Sahul Region)

Pantai utara Kepala Burung Papua Barat dan beberapa pulau di Kabupaten Raja Ampat merupakan lokasi peneluran yang cukup besar untuk beberpa jenis penyu. Pulau Piai dan Pulau sayang di Kabupaten Raja Ampat merupakan tempat peneluran dari Penyu Hijau (Green Turtle), beberapa pantai di pulau-pulau kecil selatan Pulau Misool di bagian selatan Kabupaten Raja Ampat juga merupakan tempat peneluran Penyu Hijau (Green Tutle). Sedangkan di pantai utara Papua Barat terdapat dua pantai tempat peneluran terbesar Penyu Belimbing (Latherback Turtle) di Pasifik yaitu pantai jamursba Medi dan pantai Warmon.

Kemudian di pantai Utara Kabupaten manokwari tepatnya di Distrik Sidey terdapat pantai peneluran Penyu yang cukup panjang untuk jenis Penyu Lekang (Olive Ridle). Akan tetapi hamper semua pantai di utara Kepala Burung dan pulau2 di Raja Ampat merupakan tempat peneluran berbagai jenis penyu yang ada dengan tingkat keterancaman yang cukup tinggi baik di habitat peneluran maupun di perairan laut tempat penyu tersebut makan dan bermigrasi. Untuk mengetahui habitat2 lain dari penyu selain di pantai peneluran seperti lokasi makan, jalur migrasi, kelompok populasi, maka dilakukan studi migrasi dengan pemasangan Transmiter pada penyu yang datang bertelur di berbagai pantai peneluran dan pengambilan sampel kulit untuk analisa DNA dari penyu2 tersebut.

Pemantauan terhadap pola migrasi penyu dan analisa DNA di Papua dimulai dengan suatu kerjasama antara WWF Indonesia Sahul Program dengan NOAA Amerika. Kerjasama ini terfokus pada pemantauan populasi dipantai peneluran, pola migrasi dan analisis DNA dari penyu belimbing (Leatherback Turtle) di pantai peneluran Jamursbamedi dan Warmon yang dimulai pada tahun 2001. Kerjasama ini menghasilkan satu kesepakatan bersama antara 3 negara yaitu Indonesia, Papua New Guinea dan Solomon untuk melakukan pemantauan bersama terhadap Penyu Belimbing (Leatherback Turtle) pada kawasan yang cukup besar yang disebut dengan Bismark Solomon Sea Ecoregion.

Terbentuknya Bismark Solomon Sea Ecoregion tersebut berdasarkan hasil pemantauan pola migrasi dan analisis DNA dari penyu belimbing (Leatherback Turtle) yang bertelur di Pantai Utara Papua Barat, PNG dan Solomon Island, dimana dari hasil analisa menyatakan bahwa penyu belimbing (Leatherback Turtle) yang bertelur di 3 negara tersebut adalah penyu dari kelompok populasi yang sama yang bertelur di ketiga Negara tersebut. Dari pemantauan pola migrasi dapat diketahui juga bahwa lokasi makan dari penyu Belimbing tersebut berada sekitar lokasi pantai peneluran di Papua Barat (Pantai Warmon), PNG dan Solomon Island sampai ke pantai Timur Australia dan Kepulauan Kei (perairan Kei Kecil Barat). Sedangkan Penyu Belimbing yang bertelur di Pantai Jamursba Medi lokasi makannya berada di teluk Monteray Kalifornia Amerika Serikat.

Pemantauan yang sama terhadap pola migrasi dan analisis DNA dilakukan juga terhadap penyu hijau (Green Turtle) dan penyu lekang (Olive Ridle). Pemantauan pola migrasi dari Penyu Hijau telah dilakukan sejak tahun 2005 – 2007 dengan pemasangan 7 transmiter pada 7 ekor penyu hijau yang bertelur di Pulau Piai (Raja Ampat) yang dilakukan oleh Yayasan Penyu Papua. Dari hasil pemantauan ternyata sebagian besar penyu tersebut setelah bertelur bermigrasi kearah selatan sampai ke Kepulauan Kei dan Aru, dan ada juga bermigrasi sampai ke pantai selatan Pulau Kalimantan. Pemantauan lainnya terhadap penyu hijau dan penyu lekang dilakukan juga WWF dalam Program EBM. Dalam program EBM ini, dilakukan kerjasama antara WWF Indonesia dengan Universitas Udayana Bali.

Sebagai tindak lanjut program EBM di Papua Barat, dilakukan pemasangan 4 buah transmiter di Pantai Utara Kepala Burung Papua Barat dan Pulau Misool. Satu (1) buah transmiter dipasang pada penyu lekang (Olive Ridle) yang bertelur di pantai jamursba Medi, 2 buah transmiter dipasang pada penyu lekang (olive Ridle) yang bertelur di pantai utara kabupaten Manokwari, dan 1 buah transmiter dipasang pada penyu hijau (Green Turtle) di pulau Misool. Hasil pemantauan menunjukan bahwa selesai bertelur pada lokasi2 diatas, penyu2 tersebut bermigrasi kearah selatan terutama ke kepulauan Kei dan Aru.